Oleh: Asrafin
- Menjadi mulya dengan Islam
Secara bahasa Islam berasal dari Bahasa
Arab yang berarti “Keselamatan”. Secara istilah Islam adalah agama yang
berasal dari Allah (biasa disebut agama samawi) yang disampaikan kepada
Nabi Muhammad Saw. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia sebagai
pedoman hidup yang sempurna.
Islam dengan kesempurnaan konsepnya
merupakan satu-satunya agama yang mendapat legalitas langsung dari Allah
SWT., menjadi refensi utama dalam memulai peradaban, memulihkan kembali
ajaran tauhid Nabi Ibrahim As, mengembalikan fitrah manusia dari
kebiadaban jahiliyah menuju peradaban manusia seutuhnya. Melepaskan
manusia dari belenggu masa kelam berfikir menuju kemasa kecerahan
berfikir yang berpihak kepada pemenuhan dahaga kekeringan pemikiran yang
terpuaskan. Islam yang dengan keluasan ajarannya mampu menjadikan bumi
ini sebagai tempat yang tepat untuk mendapatkan hakekat penciptaanya.
Menilai segala sesuatu dengan dua presepsi antara ilmu pengetahuan dan
kebijaksanaan hidup. Konsep Islam yang membimbing dan mengantar manusia
untuk menjadikan segala peristiwa dan kejadian sebagai guru terbaik
untuk memperbaiki semuanya. Islam yang dengan keberadaannya maka mampu
menyulap manusia keras menjadi luluh berbalik memperjungkan dengan
segala potensi yang dimiliki. Konsepnya yang syamil telah membuat mata
terbelangak melihat ketakjuban jahiliyah menjadi pemegang peradaban
selama belasan abad lamanya.
Sungguh semuanya mampu dirubahnya menjadi
seperti apa yang dikehendaki hati, akal, dan fisik manusia sesuai
kehendak Ilahiah. Sehingga tatkala mengenal keshahihan konsep itu dan
mengembangkannya maka niscaya dunia ini hanya seperti seonggakan telur
yang dapat kita mainkan didalam genggaman tangan kita. Konsep-konsep itu
telah membuat bumi ini takluk kepada manusia makhluk kecil berbekal
akal, dan meyakinkannya bahwa bumi ini memang pantas bermukim diatasnya
makhluk Tuhan berupa manusia yang pernah dijanjika-Nya. Sungguh dengan
konsep Islamlah sebab diciptakannya manusia sebagai pembawa risalah guna
memimpin dan mengabdi kepada Allah SWT. Niscaya jika bukan karena itu
pula maka manusia tak akan diciptakan dimuka bumi ini. Tidak bisa
dibayangkan pula bahwa dibalik penolakan manusia-manusia lain yang tidak
mengakui itu sebagai ajaran Tuhan secara langsung atau tidak telah
menjadikan Islam sebagai referensi mereka dalam berkomunikasi baik
kepada sesama manusia ataupun kepada alam semesta dalam mencari Ilmu
Pengetahuan. Konsep Islam pulalah yang mengajarkan kepada seluruh
manusia untuk menggunakan akalnya secara benar dan baik jika ingin
menemukan segala rahasia yang terkandung di alam semesta ini. Konsep
Islamlah pula yang mengajarkan kepada manusia bahwa Bumi ini adalah
pemukiman sementara bagi manusia mengajarkan manusia untuk bisa
mengahargai segala sesuatu yang terjadi dengan sudut pandang keIslaman.
Sehingga dengan konsep ini pulalah maka wajah dunia ini dirubah seketika
dari masa “The Dark Era“ menjadi masa “Keemasan”
Islam yang dengan kesempurnaan konsepnya
mengajarkan kita banyak rahasia kehidupan yang sebelumnya tak pernah
terungkap, melalui ayat-ayatnya yang bersifat elastis dan multimakna.
Membuat manusia itu terangkat derajatnya secara lahir dan dhohir.
Merubah keyakinan bathil menjadi keyakinan yang shohih. Bahkan Islam
telah mengajarkan kita tentang sesuatu yang belum sama sekali pernah
terlintas dalam akal manusia secara nyata ataupun ghoib.
Demikianlah sehingga orang-orang yang
mempelajarinya menjadi bagaikan raja dibawah Raja. Menjadikan Islam
sebagai satu-satunya jalan menuju kebaikan kondisi. Dari keangkuhan
menuju sikap kepasrahan dan pengharapan yang besar kepada pemilik
kehidupan sehingga membuat setiap pribadi menjadi lebih bisa menghargai
orang lain dan seluruh makhluk dimuka bumi ini. Dengan kearifan
ajarannya telah menformat manusia kembali kepada fitrah penciptaannya.
Islam dengan konsep Al-Qur’annya
benar-benar menjadi rambu-rambu yang mampu membuat setiap diri menjadi
seperti berada diatas bukit yang tinggi seraya melihat manusi-manusia
kecil karena kejahiliaannya. Islam yang dengan konsep Al-Qur’annya telah
membuat pribadi menjadi lebih terhormat, menjadikan hidup lebih berkah
dan bermakna serta umur yang tak sia-sia.
Demikian gambaran Islam secara umum kami sampaikan bahwa
- Lebih dekat kepada Allah
Allah pastikan bersamamu jika engkau
selalu bersamanya, Allah pastikan menolongmu jika engkau menolong
agama-Nya. Demikian lirik salah satu lagu nasyid yang biasa dinyanyikan
oleh salah satu grup nasyid kenamaan Indonesia Izzatul Islam (Izzis) dan
biasa di ikuti oleh para kebanyakan aktifis dakwah, bahwa Allah hanya
akan bersama orang-orang yang senantisa mau bersama-Nya, menjalankan
seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangannya, memahami seluruh ajaran
yang dibawa oleh Nabi-Nya dan memanifestasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Seluruh perasaannya telah ia persembahkan hanya kepada
Robbnya, nafasnya adalah dzikir, penglihatannya adalah rahmat,
pendengarannya adalah kasih sayang, sentuhan dia adalah sentuhan
kelembutan Ridho, lisan dia adalah kebaikan yang senantiasa mengalir
dari bibirnya. Tak satupun yang ia keluarkan bagaikan racun bagi
lawannya melainkan seperti madu bagi sahabatnya. Ia tak memiliki musuh
sampai orang lain yang berusaha mau memusuhinya, kedengkian orang lain
dibalas dengan do’a hidayah bagi yang mendengkinya. Kejahatan yang ia
alami mampu ia sulap sebagai muhasabahnya untuk lebih mendekatkan diri
kepada Robbnya. Ujian yang menimpanya mampu ia jadikan sebagai ajang
komunikasi mesra dengan Robbnya. Sungguh benar-benar ia telah menjadikan
Robbnya sebagi kekasih satu-satunya yang tak tertandingkan. Bahkan
cinta yang ia persembahkan kepada selain Robbnya adalah sebagai bentuk
kasih sayang ia kepada Robbnya. Sungguh jika bukan karena cintanya
kepada Robbnya dan lantas menuruti orang tua adalah bukan karena-Nya
maka tidak akan pernah sama sekali ia lakukan, namun ia sangat mencintai
orang tuanya disebabkan karena sayangnya ia kepada Robbnya.
- Beramal bersama Rosulullah
Apa saja yang datang dari Rasul maka
ambillah dan apa saja yang dilarangnya maka tinggalkanlah. Demikian
salah satu ayat dalm alqur’an memerintahkan kita untuk senantisa
mengikuti apa yang dibawa oleh kanjeng Nabi Muhammad saw. Serta
mennjauhi apa yang dilarangnya.
Membaca, menelaah dan menyelami Sirahnya
saja ia telah takjub luar biasa, apalagi sampai bisa bersamanya kelak, “
seperti apa sebenarnya engkau ya Rosulullah manusia agung sepanjang
zaman, bergetar hati ini membayangkanmu rindu dengan sosokmu walaupun
tak pernah bertemu sebelumnya, aku berharap kelak bisa bertemu dan
mencium telapak kakimu ya Nabiulllah Muhammad Sallalahu ‘alaihi
wasallam”. Itulah ungkapan seorang aktifis yang benar-benar telah
mengabdikan dirinya kepada Allah dengan meneladani Rasul-Nya dan
berharap kelak bisa berjumpa dengan sang kekasih Allah Swt. Diyakininya
bahwa apa dan siapa yang mencintai sesuatu itu maka ia akan bersamanya
kelak di akhirat, sehingga besar harapan ia bertemu dengan Rasulullah
maka iapun mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati dengan mengikutinya.
“ Aku sangat rindu sosokmu ya Rosulullah
mampukah aku bertemu engkau kelak? jika bukan karenamu sungguh dunia ini
tak akan ada, jika bukan karenamu sungguh kami dalam kesesatan yang
nyata jika engkau tidak ada maka sungguh kami tak akan pernah merasakan
manisnya iman dan islam
Engkau adalah sosok manusia sempurna yang
tak akan tergantikan lagi untuk selamnya kedatanganmu telah merubah
segalanya menjadikan gelap menjadi terang lebih terang dairpada bulan,
bintang dan matahari petunjukmu telah menjadi rambu-rambu penyelamat
kami alangkah meruginya yang tidak sempat bersamamu, dan membersamaimu
dalam ajaranmu dan minimal belajar dari sosok sahabat sebagai
perantaramu.
Dalam sebuah kisah tentang Sahabat yang
mencintai Rosululllah saw., yakni Sa’id bin Amir Al-Jumahi bercerita
bahwa ia telah melihat salah seorang sahabatnya dalam sebuah moment
ketika Sebuah rombongan Quraisy berbondong-bondong menyeret salah
seorang sahabatnya untuk dihukum mati sebagai pembalasan mereka kepada
Nabi Muhammad saw. atas apa yang dilakukannya kepada bangsa Quraisy yang
dengan ajarannya sehingga mereka menjadi bercerai berai, Khubaib adalah
sahabat yang hendak dijadikan tumbal atas dakwah Nabi saw dan
memuliakan para korban pada perang badar, Khuabaib kemudian diikat di
tiang salib dan siap dicingcang oleh para pembesar Quraisy, di tengah
riuk suara wanita dan anak-anak Khubaib meminta untuk Sholat dua rakaat
sebelum dibunuh, kemudian beliau diijinkan untuk melaksanakan sholat
dua rakaat yang dengan sempurnanya beliau melaksanakan itu. Kemudian
Sa’id melihatnya menghadap kepada para penjamin kaum Quraisy dan berkata
“demi Allah jika bukan karena aku khawtir kalian mengira bahwa aku
meratapi kematianku maka aku akan memperpanjang sholatku tadi” lantas
Sa’id dengan kedua matanya menyaksikan kaumnya memotong-motong tubuh
Khubaib seraya berkata “apakah kau ingin jika Muhammad menggantikan
posisimi ini?”
Kemudian Khabaib mengatakan “demi Allah
sunggu aku tidak akan tenang berada ditengan keluarga dan anak-anaku
sementara Muhammad sakit tertusuk duri sekalipun”
Maha suci Allah yang telah menjadikan
mereka mulya karena kecintaan mereka kepada Muhammad saw., mereka telah
menjual diri mereka kepada Allah dan Rosul-Nya, mereka benar-benar telah
menunjukan bentuk kecintaan mereka kepada Allah dan Rosul-Nya kendati
dengan nyawa mereka sekalipun dan merekapun telah mendapatkan apa yang
mereka telah usahakan.
Telah berlalu orang-orang sebelum kita
entah mereka mati karena terbunuh atau sakit atau sebablain dalam
menjalankan ajaran-Nya tak sedikitpun dari mereka yang mengeluh bahkan
menyesal karena telah menjalankan apa yang diajarkan Rosulullah saw.,
mereka justru selalu bangga terhadap apa yang mereka telah dapatkan dari
Rosul-Nya.
Mereka telah berjuang bersama Rosulullah
saw, beramal bersamnya dan kelak diakhiratpun akan bersama-sama
merasakan indahnya syurga sebagaimana yang Allah Swt. telah janjikan
kepada kita. Harta, tahta, dankeindahan dunia ini tak mampu mengaluhkan
pandanganya dari idahnya keRidhoan Allah Swt, sebab dengannyalah maka
Rosulullah telah diutus memilih dan memilah manusia yang berharga
seperti layaknya memisahkan air dengan pasir.
Ikhwafillah aktifitas dakwah adalah
sebaik-baik tugas yang Rosulullah telah ajarkan kepada kita, jika kita
mengingkan kemulyaan sebagaimana para Nabi dan Rosul telah raih maka
jalankan pekerjaan sebagaimana yang mereka telah jalankan, yakni dakwah,
dakwah dan dakwah.
Bani Israel telah mendapat kelebihan
dengan kecerdasan yang Allah titipkan kepada mereka, namun setelahnya
mereka justru melawan Allah dengan itu. Namun tidak demikianlah adanya
dengan kita yang Allah SWT. telah titipkan kelebihan yang lebih dari
mereka yakni kecerdasan dan Islam sehingga menjadilah kita Ummat terbaik
di antara mereka, ummat yang senantiasa menyeruh kepada kebaikan dan
mencegah dari kemungkaran.
Menjalankan seluruh yang diperintahkan
dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw., adalah berarti sementara
beramal bersamanya. Perkataan, perbuatan, takrir yang bersifat hukum dan
atau bukan hukum serta hikmahnya adalah menjadi kebiasaan kita dalam
bentuk pengakuan kita sebagai ummatnya.
- Dunia Universitas Kehidupan
Dunia ini benar-benar telah menjadi
panggung laga baginya dalam mengekspresikan seluruh potensi yang ia
miliki dalam menyenangkan Allah Swt, Rasul-Nya beserta orang-orang yang
beriman dengan amalannya yang sesuai dengan perintah-Nya.
- Dunia ditangannya
Kegemarannya membaca telah menajadikan ia
mampu menaklukan dunia dalam waktu singkat, membuka tabir penghalang
antara dirinya dan dunia, kini dunia telah takluk dibawah telapak
kakinya, dunia sudah tak mampu memperdayainya lagi, iblis hanya mampu
melongok dan melihat kreaktifitasnya dalam memainkan permainannya di
dunia ini. Aturan telah ia fahami, kuasai dan kunci permainanpun telah
ia pegang saatnya untuk memberdayakannya agar ia mampu meraih apa yang
selama ini telah cita-citakan. Ia sesekali salah sebagai manusia biasa
namun kesempatan ia memperbaiki diri lebih banyak ia lakukan ketimbang
larut dalam penyesalan semata. Sunggguh-sungguh iblispun takut
dibuatnya.
Sebagaimana kisah salah seorang sahabat
mulya Nabi Muhammad Saw. Yakni Umar bin Khattab r.a. sepanjang masa
kepemimpinan beliau sejak dibaiat sebagai khalifatul mu’minin oleh para
sahabat sepeninggalan Abu Bakar As-Siddiq R.a. tidak pernah menyentuh
ataupun mencicipi rasa enaknya daging buatan istrinya maupun pihak
sahabatnya, beliau telah memutuskan untuk memakan roti dan minyak zaitun
sebagai pengganjal perut dalam mengurus rakyatnya sampai seluruh
rakyatnya telah merasakan enak dan lezatnya daging.
Bahkan pakaian yang dimiliki oleh Umar
bin Khattab hanya dua lembar, yang diberikan baitul Mal untuk mengurusi
rakyatnya, usang, letih dan capek adalah sahabat dekatanya. Namun disisi
lain sikap tegas beliau tak mampu lekang dari beliau sebagai sosok
karater beliau dalam membela agama Allah Swt. Dimalam harinya beliau
jarang bersahabat dengan ranjang untuk melelapkan tidur karena letih
karena kesibukan beliau melayani Allah SWT., bermesraan, menangis, manja
adalah karakter beliau sebagai seorang rahib dimalam harinya. Hal itu
telah beliau lakukan sampai beliau wafaf.
Sungguh sosok manusia seperti inilah yang
dimaksudkan dalam ayat Al-Qur’an sebagai Khairu Ummah. Dibalik
kesederhan dan keberanian beliau telah mampu menundukan dunia, hanya
selang beberapa tahun masa kepemimpinan beliau telah mampu ia taklukan
dua imperium besar yang selama beberapa dekade telah memegang bangku
peradaban dunia, Romawi dan Persia.
Panglima romawi “………………………………..” tatkala
mengunjungi Umar Bin Khattab di kediaman beliau di madinah al munawwarah
terhengang melihat kondisi beliau dan madinah yang begitu sangat
sederhana telah mampu menaklukan romawi yang jumlah pasukannya jauh
lebih banyak daripada pasukan Umar bin Khattab ra. Sosok yang sangat
luar bisa menginspirasi kekuatan besar kepada pasukannya, menata
pemerintahan baru yang luar biasa dan rapi, melanjutkan warisan manusia
agung Nabi Muhammad Saw. dan warisan keluhuran budi pekerti Abu Bakar
As-Siddiq ra.
Hasil juang beliau telah tertulis dalam
sejarah, sungguh Rosulullah Saw. memang tidak salah dalam do’a yang
beliau panjatkan terkhusus bagi dua umar- Abu hakam dan Umar bin Khattab
ra- dalam awal-awal dimulainya periode dakwah di Makkah al Mukarramah.
Umar bin Khattab bukanlah orang yang salah dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Sosokmu sangat kami rindukan, akankah kami bisa
sepertimu kelak semoga kami bisa menjawab denganapa yang kami usahakan
sekarang mencoba mengikuti apa yang engkau lakukan dalam mengikuti
kekasihmu Muhammad Saw.
- Menemukan hakekat kehidupan
- Memaksa untuk bisa
- Dengannya menjadi lebih baik
- Tak pernah berhenti berfikir
- Sibuk dalam kebaikan
- Pekerjaan berharga
- Sholat adalah rehatku
- Kutemukan pendamping hidupku didalamnya
- Akhirat dihati
- Mati sebagai Syuhada
- Syurga balasannya
0 Response to "INDAHNYA MENJADI AKTIFIS DAKWAH"
Posting Komentar