Selamat Datang Di Blog KAMMI UNISSULA

Keteguhan Iman

Keteguhan Iman 
(oleh : asri)

Wahai Ikhwah fillah…
Ketika iman telah merekah dalam jiwa dan manisannya telah berpadu dengan hati, tidak ada keluh kesah dalam diri, Manakala ujian yang sangat dahsyat menimpanya dan bahaya besar mengguncang. Namun iman dan keteguhannya kian bertambah, sabar, dan keyakinannya kian teguh. Itulah manisnya iman yang telah dirasakan generasi-generasi awal sahabat Rasulullah SAW, yang telah memberihkan teladan dalam hidup generasi saat ini, kesabarannya dalam memperjuangkan iman mereka, keteguhannya yang amat kukuh, dan kerelaanya menjadi penebus agama ini.

Wahai Ikhwah fillah…
Mari kita menegok sedikit sejarah kekuatan iman, dan manisnya iman yang dirasakan para sahabat Rasulullah SAW.. Ini keluarga yang pertama yang dicacat sejarah harus menjemput ajal karena keimanan yang telah merekah dalam jiwa. “Keluarga Yasir” Sungguh, inilah keluarga yang teguh di atas al-haq, dengan sabar menghadapi penderitaan yang dijumpainya pertama kali saat memeluk islam ini, sering kali ditemukan mereka sedang disiksa diterik panas mentari padang pasir, dirantai, dicambuk, ditusuk dengan besi yang panas, hanya untuk diminta meninggal agama yang benar ini. Dengan keteguhan iman keluarga ini tetap membertahankan keimananan mereka, hingga menyumpai ajal. Keluarga inilah yang dicacat dalam sejarah, gugurnya Sumayyah adalah wanita syahidah, yang pertama dalam Islam dan Yasir r.a adalah lelaki pertama yang syahid dalam Islam. Mereka telah behasil mempertahankan keimanannya.
“Rasulullah SAW. Ketika melewati keluarga ini lantas menghiburnya “Tentramlah kalian wahai keluarga Yasir, sesungguhnya janji untuk kalian adalah surga.”

Wahai Ikhwah fillah…
Marilha kita tenggok lagi tenguh iman Khubaib Bin Adi sahabat Rasulullah SAW, yang diutus untuk mengajarkan agama, mengajarkan Al-Qur’an, dan mengajarkan syariat islam pada kabilah Huzail dan kabilah Bani Qarah yang saat itu mereka telah memeluk islam, dan lima utusan lainnya. merekapun berangkat, dalam berjalanan mereka di dihadang pasukan bersenjata. Merekapun di serang. Mereka sempat melawan hingga akhirnya 4 dari kawan Khubaib Bin Adi r.a syahid dikanca pertempuran itu, Khubaib Bin Adi dan satu sahabatnya said bin adu sana, keduanya  dibelenggu dan diseret ke Mekah untuk dijual dipasar Budak, sesampainya di Mekah keduanya disiksa sebagai pelampiasan atas tewasnya kaum Qurais di perang Badar. Namun kekuatan iman keduanya tak pernah goyah walau diderai berbagia macam siksaan. Khubaib Bin Adi diserahkan kepada keluarga al-harizt dan sabahatnya dieksekusi mati, hingga wafatnya zaid tetap mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT  sebelumnya ia diminta agar posisinya digantikan oleh Rasulullah SAW untuk dibunuh sedang Zaid akan dimulikan oleh kaum Quraisi. Namun dengan atas nama Allah, Zaid mengatakan: “aku tidak relah, bialar aku yang mati”. Zaidpun dieksekusi mati, kepalanya dipenggal. Sedang Khubaib Bin Adi selalu disiksa berkat kesabaranya dan keteguhan imannya, Allah menganugrakan kepada Khubaib Bin Adi, menurunkan buah angur untuk dimakan. Pada  saat itu dimekah tidak ada buah angur. Khubaib Bin Adi pun diminta bahwa diri akan diselamatkan asalkan dia meningkari Rasulullah SAW, para sahabatnya dan agama yang diajarkan. Namun dengan keteguhan imannya dia tetap mempertahankan keimanannya hingga ajal menjemput dirinya ia syahid. Diapun dieksekusi mati namun sebelum itu ia sempat meminta untuk menunaikan sholat 2 raka’at.

Wahai Ikhwah fillah…
Mungkin kita juga pernah membaca kisah Bilal bin Rabah r.a.. Inilah mukmin yang luar biasa sabarnya. Ketika ia berada dalam jalan dakwah dan berketeguhan dalam iman. Dia Telah berjumpah dengan berbagai macam siksaan, penindasan, dan keperihan yang dirasakan saat matahari membakar tubuhnya dan batu besar menindis dadanya namun dengan perlakuan itu, keimanananya kian bertamaba. Walau dipaksa untuk meninggalkan agama yang benar ini. Namun terucap darinya “Ahad.. Ahad.. Ahad..." hingga Iapun dimerdekakan ole Abu Bakar r.a..

Wahai Ikhwah fillah…
Masih banyak lagi kisah para sahabat yang mendapat Berbagai macam penyiksaan yang dilakulan kaum Qurais agar da’wah Rasulullah dihentikan namun dengan keteguhan iman merekapun berhasil melaluinya. Inilah  manifestasi iman, inilah manisnya iman, saat kemanisannya berpadu dengan hati. Berwujudan dari keyakinan yang telah merasuk dalam jiwa dan dada.

Wahai Ikhwah fillah…
Sungguh pendahulu-pendahulu kita telah memberikan teladan petapa manis dan lezatnya iman dari dalam jiwa mereka. Mereka pun merasakan manisnya jihad, menjadi syahidah demi untuk menegakkan kalimat Allah.

Wahai Ikhwah fillah…
Hadirkanlah sosok-sosok mereka dalam keistiqomahan dalam dakwah ini dan memegang teguhlah prinsip – prinsip Islam. hadirkanlah teladan dalam keteguhan pada yang haq dan sepakterjang kalian di medan dakwah...

Terimah Kasih semua…….

0 Response to "Keteguhan Iman"

Posting Komentar