Selamat Datang Di Blog KAMMI UNISSULA

Kupu-Kupu Merah



Judul buku
Cinta Membuatku Bangkit
Saat lupus berbunga hikmah

          lupus adalah nama sebuah penyakit yang sangat asing didengar oleh telinga manusia. Orang  yang terkena penyakit ini, akan muncul di salah satu bagian tubuhnya, bintik-bintik merah yang menyerupai kupu-kupu. Selain itu, penyakit ini juga belum ditemukan obatnya. Bahkan setiap dokter yang menangani pasien yang terkena penyakit ini,biasanya dia angkat tangan.
            Orang-orang disekitar kita jarang yang  mengenal mengenai bahaya yang  diderita oleh orang yang terserang penyakit lupus ini. Jangankan bahaya yang akan diderita, nama lupuspun sangat asing didengar.
            Didalam buku yang sudah saya baca, diceritakan berbagai macam rangkaian awal terserangnya penyakit lupus dan bermacam-macam pula jalan datangnya penyakit tersebut. Dan juga diceritakan bagaimana cara orang  mengatasi   penyakit seperti ini, apabila tanda-tanda penyakit mulai muncul.
            Saudaraku yang dirahmati oleh Allah,,,,,saya akan mengambil salah satu contoh dari sekian cerita yang ada. Baik, saya sangat tertarik untuk menceritakan cerita yang pertama.
            Sebut saja dia sorang anak bungsu dari delapan saudara. Dia berumur sekitar lima tahun. Jadi sangat wajar jika ibunya selalu memanjakannya. Ketika anak tersebut hendak pergi kemanapun, ibunya selalu membawakan topi untuknya. Masalah mulai muncul, saat dia melepas topinya, dia merasakan pusing yang luar biasa. Dan rasa pusing itu tak kunjung-kunjung sembuh. Apalagi ditambah dengan demam yang sangat tinggi.
            Malihat kondisi seperti itu, sebagai seorang ibu bigung harus berbuat apa....kemudian ibu tersebut membawa anaknya kerumah sakit. Setelah lama diperiksa oleh dokter. Dia dinyatakan positif terkena lupus.
            Mendengar penjelasan dokter yang seperti itu, ibu sangat sok. Sempat ia berkata didalam hati “kenapa penyakit ini harus menimpamu  nak....kenapa tidak ibu saja yang menderitanya......”Apalah arti jika lupus sudah menyerang tak akan bisa lagi kita menolaknya. Yang bisa kita lakukan adalah menghadapi dengan sabar dan tidak putus asa untuk tetap berobat. Ibarat sehelai kain putih yang terkena noda hitam, apabila dicuci sampai bersih, sebersih-bersihnya tetap saja, masih akan  ada bekas nodanya, dan tidak bisa bersih seperti semula, itulah perumpamaan orang yang sedang terserang penyakit lupus.
            Teman-teman.....penyakit  lupus ini tak semudah apa yang kita bayangkan lho..... Dia yang terserang penyakit ini, harus bolak-balik cek up kerumah sakit, belum lagi berbagai produk obat harus dia coba untuk dapat menahan rasa sakit dan untuk mencari kecocokan obat bagi dia. Selain itu kondisinyapun juga sangat memprihatinkan dan dia juga harus menghindari matahari karena apabila terkena matahari penyakitnya akan kambuh lagi.
 Dia harus istirahat yang lumayan lama, yaitu kurang lebih dua tahun untuk memulihkan kondisi tubuh. Juga tidak  boleh beraktifitas yang melelahkan, karena jika dia beraktifitas sampai lelah maka penyakitnya akan kambuh dan seluruh tubuh terasa lemas, demam yang sangat tinggi, mulut sariawan yang sangat-sangat.....samapai-sampai dia tidak dapat berbicara. Nafsu makannya pun berkurang, kakinya mulai melemas alias tidak bisa digunakan untuk berjalan. Jika kondisi dalam keadaan seperti itu, sering sekali dokter memfonisnya bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.

            Selain penderitaan diatas yang dia rasakan, dia juga harus merasakan hal lain ketika  mendapakkan obat yang kurang cocok bagi tubuhnya. Seperti jika dia melakukan pengobatan berupa kemoterapi. Yang mana efek yang harus dirasakan dari kemoterapi yaitu merasa mual-mual dan terjadi kerontokan rambut. Dan juga anak sekecil itu tubuhnya harus bersahabat dengan  jarum suntik. Namun dampak positifnya bagi dia, akan merasakan kepulihan pada badan.
            Kekawatiran yang tak terbatas pun dirasakan oleh sang ibu, mengingat umurnya yang masih kecil, sedangkan sang ibu ingin sekali melihat buah hati tercintanya dapat merasakan bangku sekolah. Jadi sang ibu selalu memberi motivasi bagi sang anak, agar dia dapat bangkit kembali.
            Menurut  buku yang saya baca disitu terdapat lembaga yang bernama samsi dhuha. Yaitu sebuah lembaga yang menampung para penderita lupus. Yang mana para penderita lupus diberi semangat dan bimbingan agar tetap menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain meskipun dirinya sedang dalam kondisi yang memprihatinkan.
            Berkat kerja keras orang tuanya dia bisa masuk sekolah, meskipun awalnya sempat nesvers karena takut kalau tidak ada sekolahan yang mau menerima dia. Alhamdulillah semuanya diluar dugaan. Disamping dia dapat memasuki sekolah, dia juga mendapatkan teman yang baik-baik dan sanyang kepada dia.
            Meskipun selama menempuh sekolah dia harus jatuh bangun, namun pada akhirnya dia dapat lulus sekolah.
            Buku ini cerita-ceritanya sangat menarik. Sayangnya buku tersebut tidak menceritakan sampai tuntas cerita-cerita tersebut alias ceritanya bersambung. Alangkah baiknya jika buku tersebut menceritakan sebuah cerita saja yang dimulai dari awal-awal dia akan terserang penyakit lupus hingga akhir hayatnya. Itu akan lebih berkesan dari pada banyak cerita namun cerita-cerita tersebut bersambung.
            Buku ini mengajak teman-teman untuk menanamkan sikap “sabar” yang mana apabila kita bisa melewatinya maka kita akan menjadi orang yang sukses....dan bersabar itu  sangatlah mudah diucapkan namun sangat sulit dilakukan.
Selain itu buku ini juga mengajak kita untuk “bersyukur” seperti firman Allah :” barang siapa bersyukur pada nikmat Allah, maka Allah akan menambahnya”.
            Sangat luar biasa jika kita berbicara mengenai hikmah yang dapat kita ambil dari buku tersebut. Yaitu yang pertama “kesabaran”  yang sangat-sangat bagi penderita yang mana kesabaran tersebut harus ditanamkan sedalam-dalamnya. Karena kalau tidak pasti mereka akan putus asa. Bukan saja waktu yang dia korbankan namun dia juga  harus mempunyai finansial yang cukup untuk dapat berobat demi kepulihan tubuhnya kembali.
Selain itu,  mereka akan merasakan betapa luar bisa  nikmat Allah yang mana apabila difinansialkan akan sangat mahal harganya. Dan sudah sepantasnya  kita yang di beri kesehatan oleh Allah haruslah banyak-bannyak bersyukur kepada Allah atas nikmatnya.........yang sangat luar biasa. Orang  yang terkena lupus, dia akan sangat mengahargai waktu, betapa pentingnya waktu itu, lalu bagaimana dengan kita yang notabenenya tergolong orang yang sempurna, sudahkah kita merasa seperti itu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,?
Buku tersebut baik digunakan untuk memotivasi diri kita, dikala kita sedang terpuruk, merasa down, betek, galau dan kehilangan semangat. Maka saya pribadi menyarankan kepada teman-teman untuk mebacanya. Dan buku tersebut mengajari kita dalam melewati sebuah jalan yang penuh dengan duri, dan yang akan dilalui dengan sebuah kesabaran dan kesyukuran.


oleh: Fahmiyatul Izzah
           
           
         












         

0 Response to "Kupu-Kupu Merah"

Posting Komentar