Selamat Datang Di Blog KAMMI UNISSULA

Ujian dari Allah adalah Hadiah untuk Hamba-Nya



Oleh : Nur Anugerah

Berawal dari sebuah status fb yang di tulis oleh seseorang sehingga saya terinspirasi untuk membahas tentang  Ujian dari Allah adalah Hadiah Untuk HambaNya“. Status yang di tulis di Fb itu bertuliskan “Jika Ia di beri pilihan oleh Allah swt sebelum dia dilahirkan kedunia maka Ia memilih untuk tidak dilahirkan kedunia, sebab apa ?dgn jujur dia mengatakan bahwa ia tak mampu untuk menggapai surga yang telah Allah janjikan kepada HambaNya. Saya rasa orang yang menulis status di atas sudah merasakan berbagai macam pahit manis kehidupan yang pada akhirnya Allah sebagai tempat kembali. Sekejap Hatiku tersentak dengan kalimat yang di tulis oleh seseorang itu. Saya yakin setiap kita pasti pernah bertanya serupa dalam hati dan sayapun demikian. Namun sadarilah hidup itu suatu kesyukuran yang Allah berikan pada kita. Bagi saya pertanyaan-pertanyaan yang terbesit dihati itu justru titik terang dari Allah sebab dari rasa takut itu, Allah memberikan kita celah untuk berpikir,bertanya dan mencari kebenaran itu. Jika seseorang memahami hakekat hidup, dari berbagai masalah yang datangmenjadikan seseorang kembali mencari tuhanNya. Maka muncullah berpikir, bertanya, dan mencari kebenaran. Seseorang yang dilahirkan kedunia berarti menerima dan menyepakati perjanjian antara makhluk dengan Allah swt hingga Ia harus selalu siap siaga dalam mempertanggungjawabkan segala peran yang ia jalankan selama menjadi actor atupun aktris di Bumi Allah.
Setiap yang berjiwa pasti menantikansurga tujuan akhirnya. Namun, ketahuilah 1 hal yang lebih nikmat menanti datangnya akhir itu adalah perjumpaan dengan Allah Swt. Ibarat  Seorang Hamba yang jatuh Cinta pada seseorang jika ia rindu siapa yang akan ditemu pertama kali jika Allah di ibaratkan Kekasih seseorang Itu dan Surga Adalah Sahabatnya ??? Tentunya ia akan memilih menemui Kekasihnya terlebih dahulu. Begitupun Halnya jika di penantian akhir hidup kita pasti yang kita Cintai dulu yaitu Allah Swt. Namun merindukan surga Allah memang sesuatu yang sangat perlu.Saya pun tak melarang yaaa…..

Ikhwafillah yang dirahmati Allah….

Allah menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling mulia disisiNya, sebab kita dikaruniai Akal untuk berpikir,bertanya dan mencari jawaban atas kebenaran itu. Seseorangyang mengerti akan hakekat hidup tidak terlepas dari berbagai kerikil pahit manis kehidupan yang tentunya tak luput dalam mengingat Allah dalam menghadapinya. . Hakikatnya saat ini, saat kita sedang merasakan kebahagian, ada berjuta manusia di luar sana yang sedang dihujani ujian atau dihimpit pelbagai derita. Ada di kalangan  manusia di luar sana yang saat ini sedang diuji dengan kehilangan orang tersayang. Tidak kurang juga ada manusia yang diuji apabila apa yang diingini dan diharapkan tidak terjadi dan diberi. Tetapi, apabila kita menenangkan diri dan bermuhasabah  kembali, tenyata sebenarnya dengan ujian yang diberi kita adalah hamba yang beruntung . Mengapa saya katakan demikian ? Kerana ujian hanyalah diberi oleh Allah kepada hamba-hambanya yang terpilih. Hamba-hambanya yang dikasihi dan disayangiNya. Dan jangan kita lupa bersama ujian itu juga ada pertolongan dari Allah sebagaimana yang dinyatakan di dalam Al-Quran :
“Adakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum sampai kepada kamu (ujian dan cobaan) seperti yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kamu? mereka telah ditimpa kepapaan (kemusnahan harta benda) dan serangan penyakit, serta digoncangkan (dengan ancaman bahaya musuh), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman yang ada bersamanya: “Bilakah (datangnya) pertolongan Allah?” Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (asalkan kamu bersabar dan berpegang teguh kepada agama Allah) “. ( Al-Baqarah: 214)
Manusia ialah makhluk pelupa bilamana di mendapatkan ujian dari Allah. Terkadang mengingkari adapun yang mensyukurinya. Namun ketahuilah dalam ujian memiliki makna peringatan supaya kita mengambil pelajaran daripadanya. sebagaimana firman Allah Swt (QS : Al-Ankabut: 2) yang artinya : “ Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: “Kami beriman”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cobaan)?

Ikhwafillah yang dirahmati Allah….
Lantas ujian seperti apa untuk para aktivis dakwah dkampus ??? Apakah dakwah yang kita jalankan telah mampu menyentuh semua lapisan mahasiswa di kampus ? Bila pertanyaan itu ditujukan ke saya, maka saya akan menjawab “belum”.
Setiap kader dakwah di kampus, diharapkan mampu masuk ke dalam komunitas tersebut dan menjalankan aksi dakwahnya dengan menjadi bagian dari komunitas tersebut. Seiring dengan waktu, seorang kader akan dipercaya oleh komunitas tersebut, ia menjadi teladan, dan lambat laun keteladanan tersebut bertransformasi menjadi kepemimpinan komunitas. Ketika itulah, dakwah di komunitas dapat dijalankan dengan efektif. Kuncinya hanya satu, ketahanan atau konsistensi dalam mendorong perbaikan sosial di komunitas yang akan di dakwahi. Idealnya, setiap kader dakwah memiliki satu komunitas yang menjadi tempat bagi dirinya untuk mengekspresikan cita rasa inspirasi dakwahnya secara terus-menerus. Setiap aktivis harus bisa menjadi inspiratory islam bagi komunitas lain maupun komunitas dakwahnya sendiri. Adapun yang harus dimiliki oleh tiap aktivis dakwah ialah : (Ridwansyah yusuf Ahmad,2012)
1.      Kepribadian Seorang Muslim. “ Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Mahaindah dan mencintai keindahan. Dia mencintai akhlak yang tinggi dan membenci akhlak yang rendah.‖ (HR Ath-Thabrani dan Ibnu Asakir).
2.      Aqidah yang Bersih. Karakter yang paling penting dalam kepribadian seorang Muslim adalah Aqidah yang lurus dan bersih. Ia perlu memahami dan memiliki fondasi yang kokoh tentang aqidah Islam itu sendiri. Tantangan dakwah masa kini seringkali membuat seorang da‘i terpeleset atau khilaf karena tidak di dukung oleh aqidah yang kuat
3.      Ibadah yang Benar. Ibadah adalah instrument yang sangat penting dalam membangun kedekatan hati dengan Allah. Kualitas ibadah seorang da‘i akan 10 berdampak pada sejauh mana ia bisa ikhlas dan mempasrahkan dirinya dalam berjuang di jalan Allah. Ibadah dapat juga berperan sebagai media untuk mendapatkan energi Cinta dari Allah agar stamina dan ketahanan dakwah kita semakin baik.
4.      Akhlak yang Kokoh. Akhlak seorang Muslim merupakan senjata utama untuk berdakwah, Rasulullah Muhammad juga dikenal sebagai seorang yang dipercaya oleh masyarakat Mekkah hingga beliau di juluki ―Al-Amin‖. Kerusakan akhlak seorang Muslim akan menjadi sebab dari rusaknya Islam itu sendiri.
5.      Jasmani yang Sehat. Dalam sebuah Hadits yang di riwayatkan oleh Muslim, Rasulullah Muhammad bersabda ―Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah‖.
6.      Berpikir . Seorang ulama pernah berkata, untuk menguasai peradaban, seorang da‘i setidaknya menguasai beberapa ilmu, yakni Ilmu Agama, Ilmu Sejarah, Ilmu Bahasa, Ilmu Geografi, dan Ilmu Matematika. Kelima Ilmu ini perlu dimiliki oleh seorang da‘i agar dirinya komprehensif.
7.      Berjuang Melawan Hawa Nafsu. Hawa nafsu adalah ujian yang selalu menemani setiap Muslim, setan dan iblis selalu menjadikan hawa nafsu sebagai senjata untuk menjatuhkan aqidah seorang Muslim
8.      Pandai Manajemen Waktu. Waktu yang 24 jam seharinya perlu di optimalkan dengan baik, jangan sampai waktu untuk berleha-leha lebih banyak daripada waktu produktif dirimu.
9.      Teratur dalam Menata Urusan. Merencanakan diri dengan baik serta menjalankannya rencana yang ada dengan tegas merupakan bentuk dari usaha untuk menjadikan seorang Muslim produktif.
10.  Kemandirian / Kemapanan. Kemapanan financial juga merupakan sebuah kebutuhan tersendiri bagi seor
11.  Bermanfaat. Memiliki keinginan untuk terus bermanfaat bagi sesama, itulah semangat yang perlu dimiliki oleh setiap da‘i. Rasa ingin berbagi ilmu, harta dan kesempatan. ang da‘i, seorang ulama bahkan menganjurkan agar setiap Muslim itu kaya, berkelimpahan.
Sebagai seorang aktivis, tugas dan peran bisa dikatakan ujian, sebab dengan pengetahuan yang lebih terdapat amanah yang harus di pertanggungjawabkan. Kita yang menentukan arah tanggungjawab itu akankah ia baik ataupun buruk dalam pandangan Allah. Kadangkalapun saat kita merasa tak mampu lagi mengemban beban ujian2 itu, terbesitlah dalam pikiran kita “ kenapa Saya yang di beri ujian ini atau amanah ini dan lain macamnya  Namun, Marilah kita sama-sama bermuhasabah dan menilai kembali segala prasangka buruk yang mungkin pernah bermain di fikiran kita saat kita diuji. Inilah saatnya bagi kita, saya dan anda yang sedang membaca, merubah fikiran kita dan mulai memandang ujian-ujian yang telah dan akan kita lalui sebagai sebuah ‘ hadiah’ dari Allah dan bukan lagi satu beban. Apabila kita benar-benar menyadari hakikat hidup ini, maka kita akan menjadi seorang hamba yang bersyukur dengan segala ujian yang diberikan oleh Allah Swt.
Maka berbahagialah anda yang pernah merasakan itu J
Wallahu ‘alam bisshowab….









0 Response to "Ujian dari Allah adalah Hadiah untuk Hamba-Nya"

Posting Komentar