Selamat Datang Di Blog KAMMI UNISSULA

Pemuda harapan Islam dan Bangsa

Pemuda harapan Islam dan Bangsa

(oleh: Asri) 



Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatu…

KAMMI Komisariat UNISSULA mengucakan Selamat datang para intelektual muda di Kampus Khaira Ummah. Pada kesempatan kali ini kami akan mengupas sedikit tentang pemuda harapan Islam dan Bangsa. Bagaimana sih peran pemuda harapan Islam dan bangsa itu?

Ikhwahfillah yang dirahmati Allah SWT.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya mereka (ashabul kahfi) adalah para pemuda yang beriman kepada Rabbnya dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk/hidayah” (QS.18:13).

Sejenak kita menengok kembali sejarah bangsa kita, siapakah tokoh dibalik kemerdekaan Indonesia? tentunya para pemuda kawan-kawan. Pemuda mempunyai nilai sejarah tersendiri. Peran pemuda Indonesia senantiasa ada pada setiap momen bersejarah bangsa ini. Sejak Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamsi Kemerdekaan R.I 1945, Perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru 1966, dari Orde Baru ke Reformasi 1998. Semua peristiwa tersebut dipelopori oleh Pemuda. Hal ini menunjukan bahwa Pemuda adalah agen perubahan (agent of change) dalam pembangunan. Generasi muda merupakan rahasia kekuatan suatu umat, tiangnya kebangkitan, kebanggaan dan kemuliaan. Di atas pundak merekalah masa depan bangsa terpikul, karena pemuda memiliki keistimewaan tersendiri, baik dari segi keberanian, kecerdasan, semangat, maupun dari kekuatan jasmaninya.

Oleh karena itu, sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.” [Imam Hasan al-Banna]

Mungkin kita masih mengingat pernyataan populer yang ditegaskan Bapak Proklamator Republik Indonesia Bung Karno mengenai arti pentingnya posisi pemuda. “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya … Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia

Ikhwahfillah yang dirahmati Allah SWT.

Marilah kita menegok sejarah kebangkitan Islam yang dipelopori oleh Nabi Muhammad SAW. tentang bagaimana beliau membangun generasi-generasi terbaik yang dicatat dalam sejarah Islam. Agama Islam memerintahkan agar kita mempersiapkan generasi atau pemuda dengan sebaik-baiknya.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah SWT…” (QS.3.110)

Tiga point penting dari ayat diatas yang harus diperhatikan, pertama pemuda terbaik adalah yang menyuruh kepada yang makruf, kedua pemuda yang mencegah kemunkaran dan yang ketiga adalah pemuda yang beriman kepada Allah SWT.

*Pemuda binaan Rasulullah*

Ketika Rasulullah SAW dinobatkan menjadi Rasul maka pertama kali yang menyambutnya adalah 
para pemuda. 

“Saya wasiatkan para pemuda kepadamu dengan baik, Sebab mereka berhati halus. ketika Allah mengutus diriku Untuk menyampaikan agama yang bijak ini, maka  kaum mudalah yang pertama-tama menyambutku, sedang kaum tuanya menentangku“ [hadist]

Kalangan pemuda binaan Rasulullah SAW yaitu: Ali bin abi Thalib dibina sejak 8 tahun, Zubair bin Awwam 8 tahun, Arqam bin Abi Arqom 16 tahun, Ja`far bin Abi Thalib 8 tahun, Saad bib Abi Waqqas 17 tahun, Ustman bin Affan 17 tahun, Usamah bin Zaid 18 tahun, Shahih Ar Rumy 19 tahun, Zaid bin Haridsah 20 tahun.

Ali bin Abi Thalib salah satu pemeluk Islam yang paling awal. Beliau memeluk Islam atas keinginannya sendiri ketika berusia 8 tahun, Beliau senantiasa berada di samping Rasulullah. Beliau juga menyertai Rasulullah SAW pada saat bertemu dengan 40 pemuka Quraisy, yang merupakan tokoh-tokoh paling berpengaruh di masyarakat pada waktu itu. Pada pertemuan itu Rasulullah menyeru mereka untuk masuk Islam, tetapi mereka menolak seruan tersebut. Pada saat itu Ali ra. berdiri di sisi Rasulullah sembari memandang kepada semua yang hadir, kemudian berkata: “Aku beriman kepadanya, dan aku menjadi penolongnya”. Arqam bin Abi Arqam, Usman bin Umair. Ja’far bin Abi Thalib yang berani berdiri di depan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia) untuk mewakili dan membela kaum muslimin, padahal ketika itu ia baru berusia 20 tahun. Masih banyak lagi contoh pemuda muslim yang mampu memberikan konstribusi yang besar kepada Islam dan berprestasi tinggi semata-mata mencari ridha Allah SWT. 

Perhatian Islam yang besar terhadap generasi muda menunjukkan bahwa masa muda merupakan masa yang sangat penting dan masa yang paling berharga. Pemuda yang diharapkan islam dan bangsa ini adalah Pemuda yang memiliki aqidah yang benar. Meng-Esa-kan Allah SWT. Ketika Yaqub ra. bertanya kepada anak-anaknya, “Apa yang akan kalian sembah sepeninggalanku? ”Semua anak-anaknya menjawab, kami akan menyembah Tuhanmu, Tuhan bapak-bapakmu-Ibrahim, Ismail, Ishak yakni Allah SWT dan kami berserah diri kepada-Nya (QS. 2 Al Baqarah: 133).

Demikian pula pengajaran Lukman kepada anaknya yang diabadikan dalam Al-Qur’an yang artinya: 
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. 31 Lukman : 13).

Pendidikan akhlak bagi seorang pemuda adalah akidah yang benar, jika seorang pemuda berakidah dengan benar, niscaya akhlaknyapun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan melenceng, maka akhlaknyapun akan tidak benar. Dalam satu hadits Rasulullah SAW bersabda: 
Mukmin yang sempurna imannya, adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Turmudzi dari Abi Hurairah).

Kita semua terutama pemuda hendaklah senantiasa menempa diri terus-menerus mencari ilmu dan mengamalkannya. Tanpa ilmu pemuda akan tertinggal. Islam mengajak manusia untuk menguasai ilmu, dalam ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya: 
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” QS.Al-‘Alaq: 1-5).

Betapa pentingnya ilmu bagi seorang pemuda, Rasul yang mulia senantiasa memotivasi umatnya untuk belajar dan membaca. Marilah menelaah kembali kisah seorang pemuda yang usianya belum genap 13 tahun berjalan mendekati barisan pasukan muslim dengan membawa sebilah pedang ia mendatangi Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, aku membaktikan hidupku kepadamu. Izinkan aku untuk pergi bersamamu dan memerangi musuh-musuh Allah di bawah panji-panjimu”.

Rasulullah yang mulia memandang anak tersebut dengan penuh kekaguman dan menepuk pundaknya. Beliau memuji keberaniannya, tetapi menolaknya untuk bergabung dengan pasukan muslim. Anak muda itu (Zaid bin Tsabit ra.) Rasulullah pun kemudian memberikan tugas kepadanya. “Zaid pergilah belajar tulisan Yahudi”. Zaid kemudian belajar bahasa Ibrani. Maka kemudian ia sangat fasih berbahasa Ibrani dan menjadi sekretaris Rasulullah SAW. Rasulullah juga memerintahkan Zaid untuk belajar bahasa Syria. Demikian Zaid mempunyai fungsi penting ketika Rasulullah berunding dan berkomunikasi dengan bangsa-bangsa yang tidak bisa bahasa Arab.

Pemuda yang diharapkan di dalam Islam dan Bangsa adalah memiliki keterampilan dalam berbagai hal untuk dimanfaatkan dalam kebaikan dan kebenaran dalam upaya mencapai kemajuan diri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Pada masa Rasulullah SAW para sahabat telah menunjukkan kemampuan yang terampil dalam berbagai hal, ada yang terampil dalam berdagang, berperang dan sebagainya yang semua ini tentu saja amat berguna.

Kepada mereka yang memang terampil, Rasulullah SAW sendiri tidak segan-segan memberi penghargaan dan amanah guna mengembangkan keterampilannya itu. Maka ketika Usamah bin Zaid telah menunjukkan keterampilannya yang luar biasa dalam berperang, beliau tidak segan-segan mengangkatnya menjadi panglima perang meskipun umurnya baru 17 tahun, sementara Mush’ab bin Umair yang terampil dalam dakwah, ditugaskan beliau untuk dakwah ke Yatsrib (Madinah).

Pemuda yang diharapkan Islam dan Bangsa ini memiliki tanggung jawab, Di antara bukti kebenaran dan kemuliaan nilai-nilai Islam adalah adanya tuntutan tanggung jawab dari setiap individu atas semua perbuatannya“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (QS. 74 Al Mudatsir: 38).

Tanggung jawab ini mencakup:  tanggung jawab pemuda sebagai seorang individu, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai bagian dari umat. Menunaikan kewajiban terhadap umat Islam yang tersebar di seluruh belahan dunia dan dalam setiap bidang kehidupan. Menurut DR. Ali Abdul Halim Mahmud mantan Syeikh Al Azhar dalam kitabnya At-Tarbiyah al-Khuluqiyah dengan edisi Indonesia “Akhlak mulia” menegaskan bahwa meninggalkan kewajiban ini merupakan keburukan yang dicela oleh Islam. tanggung jawab tersebut sangat sesuai dengan nilai-nilai kemasyarakatan dan nilai-nilai kemanusiaan. Para pemuda sangat dituntut untuk mempersiapkan dirinya guna menyongsong masa depan agama, bangsa dan negara yang cerah, dan mempersiapkannya memerlukan perhatian dan kerja sama yang serius. 

Semoga kita semua termasuk dalam golongan pemuda yang menjadi harapan Islam dan Bangsa, dan menjadi pelopor perubahan kedepannya.

            Wallahu ‘alaam bishowwab....

0 Response to "Pemuda harapan Islam dan Bangsa"

Posting Komentar