Selamat Datang Di Blog KAMMI UNISSULA

KOMITMEN KERJA ISLAMI


Allah berfirman dalam Q.S. Al-’Aşr (103): 1-3
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 3)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Menurut surah ini, salah satu kata kunci agar tidak merugi adalah beriman dan beramal saleh. Hasan menyatakan adanya keterkaitan iman dan amal saleh ini.
إن الايمان ليس بالتحلى ولا بالتمني ، إنما الايمان ما وقر في القلب وصدقه العمل 
Sesungguhnya iman itu bukan dengan bibir manis dan bukan pula dengan angan-angan, melainkan iman itu adalah apa yang tertanam dalam hati dan dibenarkan oleh perbuatan (amal saleh).
Iman bukan sekedar pengucapan lisan, tetapi juga menuntut kerja (amal saleh). Itulah sebabnya, dalam Al-Qur’an lebih dari 70 ayat setiap disebut kata “iman” dibarengi dengan kata ”amal saleh”. Iman dan amal saleh bagaikan two sides of the same coin. Setiap iman dibarengi amal saleh, dan setiap amal saleh tidak bisa tidak harus didasari iman. Maksud amal yang didasari iman adalah bahwa iman menjiwai kerja, dari mulai perencanaan, pelaksanaan (proses) kegiatan, sampai kepada produk. Kerja seperti itu disebut amal saleh karena mengharuskan berkualitas dalam perencanaan, berkualitas dalam proses pengerjaan, dan berkualitas dalam produk atau hasil.
Dari pemahaman di atas dapat diketahui bahwa indicator komitmen kerja Islami adalah sebagai berikut:
1. Bekerja merupakan bentuk țā’atullāh (ketaatan pada Allah)
Dalam Q.S. Al-Jumu’ah (62): 10 Allah memerintahkan kita setelah kita selesai salat untuk bertebaran di muka bumi mencari anugerah Allah.
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Kemudian dalam Q.S. Al-Insyirah (94): 7-8 Allah memerintahkan kita setelah kita menyelesaikan suatu pekerjaan untuk mengerjakan lainnya dengan sungguh-sungguh dan kepada Allah kita berharap.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Dalam Islam, kerja adalah perintah suci dari Allah. Tugas kewajiban manusia adalah memenuhi perintah suci itu. Memenuhi perintah Allah itu dengan cara memanfaatkan waktu dalam bingkai beribadah kepada-Nya sehingga pelaksanaannya dilakukan dengan sukacita, dengan senang hati.
2. Kerja Islami bekerja ikhlas sebagai ibadah
Seorang muslim yang beriman menyadari sepenuh hati bahwa Allah adalah sumber pemberi rezeki. Ia menyadari bahwa Allah memberikan rezeki melalui berbagai cara yang salah satunya adalah bekerja. Karena itu, bekerja yang dilakukan harus bernilai ibadah. 
Dalam Şahīh Bukhari Rasulullah Saw bersabda:
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ
Sesungguhnya kamu memberikan nafkah dengan semata-mata mengharap ridla Allah tidak lain kamu diberi balasan atas pemberian nafkah itu sampai pun nafkah itu untuk isterimu sendiri.
Dalam Islam, tidak boleh terjadi ada satu babak kehidupan atau satu aktivitas hidup yang terlepas dari nilai ibadah. Kalau bekerja adalah ibadah, maka bekerja harus dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah, dikerjakan sesuai dengan syariah dan sunnah Allah, dan ditujukan untuk keridlaan Allah. Untuk dapat memperoleh ridla Allah harus the best, baik pada proses maupun pada produk.

*ditulis oleh Dr. Ayoeb Amin, LIS, M.Ag. (Dosen Fakultas Agama Islam UNISSULA)

0 Response to "KOMITMEN KERJA ISLAMI"

Posting Komentar