Selamat Datang Di Blog KAMMI UNISSULA

Ramadhankan Hidupmu dengan Keikhlasan



Ramadhankan Hidupmu dengan Keikhlasan

Oleh irwan saputra




Salah satu hal paling indah yang menjadi kenangan kita sebagai kaum muslimin diantara beberapa bulan yang tercantum pada kalender hijriah adalah bulan ramadhan.Bulan ini merupakan ladang bagi umat muslim dari berbagai belahan bumi untuk meraih magfirah allah dengan merenung dan menghayati kasih sayang-NYA, menggapai ridha allah dengan ikhlas dan penuh kesabaran dalam ketaatan menjalankan syariat-NYA. Sungguh begitu mulianya bulan suci ramdhan ini. Bahkan dalam sabda rasulullah saw disebutkan bahwa puasa itu untuk allah, dan allah yang akan membalasnya,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِه
“Seluruh amalan anak keturunan Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.”

Ikhwanfillah yang dirahmati allah swt
Bukan hanya ditinjau dari hikmah puasa diatas, bahkan puasapun dilakukan sejak zaman yang jauh lampau sebelum umat rasulullah saw, tak bukan dan tak lain bahwa puasa itu bermanfaat bagi diri mereka yang melaksanakannya.Para pakar menyatakan bahwa mereka penganut agama, sejak dahulu hingga kini mengenal ibadah puasa walaupun jumlah hari dan cara berpuasanya  bebeda beda. Kuhusus pakar perbandingan agama menyebutkan bahwa orang orang mesir kuno pun sebelum mengenal agama samawi mereka melakukan puasa. Kemudian dari mereka praktik berpuasa beralih kepada orang orang yunani dan romawi.demikian pula halnya Agama budha, yahudi, dan kristen. Dalam bukunya Ibnu An Nadim yang berjudul al-farasat menyebutkan, agama para penyembah bintang mengharuskan berpuasa tiga puluh hari setahun, ada pula puasa sunnah sebanyak 16  hari, dan juga ada yang 27 hari.puasa mereka sebagai penghoramatan kepada bulan juga kepada bintang mars yang mereka percayai sebagai bintang nasib serta kepada matahari. Berbeda dengan orang yahudi mereka mengenal puasa selama empat puluh hari, bahkan di kenal beberapa macam puasa yang dianjurkan bagi penganut penganut agama ini, khusunya untuk mengenang nabi nabi atau peristiwa peristiwa penting dalam sejarah mereka. Dalam ajaran kristen dan budha pun puasa dikenal. [1]


Ikhwanfillah yang berbahagia
Tentu kita semua sudah menghafal bahkan jauh lebih mengetahui isi kandungan alquran yang berbicara tentang puasa, surah albaqarah ayat 182, yang berbunyi


Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
Diakhir ayat diatas menekankan dengan kata “agar kamu bertakwa” ini menunjukan bahwa sesorang dengan berpuasa akan lebih meningkat atau bermutu ketakwaannya kepada allah swt.Puasa inilah yang merupakan salah satu amal ibadah yang dilakukan rasulullah dan para untuk mencapai derajat ketakwaan.
Bahkan karena puasa sedemikian istimewanya samapai sampai rasulullah muhammad saw. Bersabda “seandainya umatku mengetahui keistimewaan dalam bulan ramdhan, niscaya mereka menginginkan agar sepanjang tahun adalah ramdhan”
Maka tidak heran jika bulan ramdhan akan berlalu dan berganti, rasulullah saw, para sahabat, dan generasi dahulu yang saleh menangis tersedu sedu.
Berbeda dengan dewasa ini, yang tidak sedikit diantara kita menjalani bulan istimewa ini, atau bulan yang lebih baik dari seribu bulan ini dengan hati yang kadang kala tidak totalitas alias mengeluh, atau malah lari dan menghindari hikmah puasa dibulan suci ramdhan, bahkan melakukan protes yang semestinya tidak dilakukan oleh seorang muslim yang mempersaksikan dirinya sebagai pribadi muslim, ( qur’an surah fushilat:33)
وقال انني من المسلمين

Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
Nah disinilah terlihat tingkat kadar masing masing keimanan dan ketakwaan kita,,,,,!

Memang, harus kita akui bahwa kata ikhlas dan sabar adalah dua kata yang cukup mudah diucapkan akan tetapi sukar di lakukan, dan karena kesukaran itulah yang menjadikan ikhlas dan sabar sebagai salah satu balasan dari allah swt yang tak terhingga dan tak terkira kenikmatannya yang akan di berikan kepada manusia di dunia maupun di akhirat kelak.



Ikhwanfillah yang dirahmati allah swt
Pernahkah kita mendengar kisah pemuda yang kelaparan lalu memakan apel yang hanyut di bawa air sungai yang mengalir?
Singkat cerita setelah pemuda itu memakan apel yang hanyut, maka pemuda jujur itu menjejak pemilik buah apel untuk meminta maaf atas dosa karena memakan apel tanpa izin pemiliknya dan sanggup melakukan apa saja demi menebus kesalahnnya itu. Akhirnya Pemilik apel lantas meminta pemuda itu bekerja diladang apelnya untuk beberapa waktu. Pemuda itu pun setuju dan bekerja dengan rajin dan amanah. Setelah tiba waktu yang disepakati, nyaris pemilik apel itu memberikan tugas satu lagi kepada sebelum menghalalkan apel yang telah dimakan pemuda itu
Kata pemilik apel: aku mau engkau mengawini anak perempuanku yang buta matanya, tuli pendengarannya, bisu mulutnya dan catat anggotanya.
Pemuda itu tentu saja tergamam dengan permintaan pemilik apel tadi. Tapi karena sifat ikhlas dan kesabarannya serta kejujuran yang dimiliki. Maka dia setuju melaksanakan perkawinan itu asal saja apel yang telah dimakannya dulu dihalalkan dan di maafkan.
Karena sikap ikhlas dan kejujuran serta merasa berhutang budi, maka pemilik apel itu telah memantaskan pemuda itu untuk menjadi pemimpin puteri semata wayangnya yang sesungguhnya anak perempuan pemilik apel itu tidak buta, tuli, bisu maupun cacat bahkan dia gadis sempurna yang sungguh jelita. Bahwa sesungguhnya anak gadisnya yang matanya tak pernah menatap lelaki selain ayahnya, telinganya terjaga dari sesuatu yang dusta, lisannya tak pernah mengeluarkan bicara yang sia sia dan anggota tubuhnya tak pernah melakukan maksiat.
Sekilas kisah ini, mungkin kedengaran sepele tapi ketahuilah bahwasanya balasan yang dibeikan oleh allah swt bagi pemuda itu adalah karena sifat keikhlasan dan kesabaran pemuda itu sendiri.
Saudaraku yang berbahagia
Setelah hari pertama puasa kita lalui, hari kedua, ketiga dan seterusnya tak terasa bulan penuh berkah ini, sudah memasuki pertengahan bulan ini yang pada akhirnya  mulai beranjak meninggalkan kita. Itulah halikat kehidupan ini, setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan semua yang dekat tentu akan menjauh. Semua telah menjadi ketentuan allah yang berlaku bagi semua mahluknya. Kapan saja dan dimana saja, hingga kelak ketika tiba waktunya usia dunia telah di tuntaskan oleh-NYA.
Perpisahan memang harus kita bincangkan. Bukan hanya perpisahan yang membahas persoalan
ibarat kata, perpisahan antara dua insan yang saling mengagumi rela melakukan apa pun demi untuk tetap bertemu di lain waktu. Baik dengan tetesan tetesan air mata kerinduan ataupun dengan ikrar ikrar janji setia. 
maka dengan masa yang tersisa ini kita gunakan sebaik baik mungkin, apakah itu dengan lantunan lantunan ayat ayatnya yang indah diwaktu pagi selepas sholat dhuha, shalat lail: tarawih yang dibarengi shalat tahjud di dua pertiga malam, berdoa bersimpuh dengan air mata penyesalan ataupun permohonan kepada sang maha penerima taubat dan pemberi rahmat, ataukah amalan amalan (sunnah nabi ) yang senantiasa mendekatkan kita kepada allah swt.
Saudaraku,,,,
Inilah salah satu bentuk kemurahan dan kasih sayang allah kepada kita hambanya dengan adanya bulan suci ramadhan yang demikian berlimpah, laksana hujan menyirami bumi yang kering.kita diberi waktu untuk bertaubat, dipersilahkan untuk mensucikan diri, diberikan rahmat dan karunia sebagai ladang tempat beramal untuk bekal kita menuju sebaik baik baik tempat kembali, syurga !

Sahabatku.... mari kita berislah diri
Apalah artinya sebuah cahaya bila mata kita terpejam, apa pula artinya sebuah suara apabila kuping kita tertutup, begitu pula apa arti rasa manis, asin, maupun pahit, bila lidah kita telah kehilangan rasanya
Kesiasiaan demi kesiasiaan, Maksiat-demi maksiat dalam keseharian kita yang pernah berlalu kini membentuk bintik bintik hitam dalam batin, baik yang disadari maupun tidak disadari.
“Detik, menit, jam ini, hari ini, Bulan ramdhan ini menjadi saksi bahwa Yang kami inginkan dari-NYA adalah ampunan –NYA serta rahmat-NYA menuju kejalan yang ALLAH  ridhai”....

Wallahu ‘alam bisshawwab
`


[1] M. Quraish shihab menjawab 1001 tentang keislaman, hal

0 Response to "Ramadhankan Hidupmu dengan Keikhlasan"

Posting Komentar